aBrand.id, Agensi Digital Marketing, Partner Sejati UMKM di Tengah Krisis
Situasi krisis berkepanjangan seperti sekarang memang menjadi kabar buruk bagi pelaku usaha, karena daya beli masyarakat pun menurun. Efek dari kondisi ini akan berkali-kali lipat dirasakan oleh pelaku UMKM.
Akan tetapi mengambil keputusan untuk vakum atau malah gulung tikar sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan juga bukan solusi yang dirasa tepat. Sebab dapur harus tetap mengepul dan berbagai kebutuhan di tengah pandemi justru meningkat, khususunya dari aspek kesehatan.
Dengan demikian pelaku pemasaran maupun pengusaha harus saling bekerjasama menemukan alternatif solusi untuk bisa memasarkan produk atau jasa mereka ke konsumen. Para pelaku bisnis mengoptimalkan pemasaran online dan digital branding sebagai sarana komunikasi dengan target konsumennya. Hal ini tentunya menjadi pilihan yang sangat efektif dimasa pandemi ini.
Selain melakukan transformasi digital, sambung Yuswohady, perusahaan juga memiliki pekerjaan rumah untuk meyakinkan konsumen bahwa perusahan yang bersangkutan telah mengikuti dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan corona dalam melakukan kegiatan usaha.
Strategi ini perlu dilakukan dalam dua tingkatan, yakni melalui komunikasi intens kepada konsumen via platform digital seperti sosial media dan lain-lain, serta melalui pengalaman yang diberikan ketika konsumen mengonsumsi produk barang ataupun jasa secara langsung.
Saat ini, prioritas konsumen, terutama yang menengah atas dalam berbelanja produk adalah safety dan higienitas-nya dulu. Jadi artinya kalau misalnya konsumen mau makan di restoran, maka yang pertama dilihat adalah apakah restorannya sudah mengikuti protokol kesehatan atau tidak.
Disamping melakukan upaya transformasi digital dan komunikasi intensif, perusahaan juga dinilai perlu mengatur ulang komposisi produk-produk yang dijual. Daya beli masyarakat yang melemah di masa pandemi juga memengaruhi pertimbangan konsumen dalam memilih produk.
Menurut para pakar ekonomi, di tengah kondisi yang serba sulit, konsumen akan cenderung memilih produk berdasarkan aspek kegunaannya ketimbang aspek kebanggaan atau prestige. Dengan cara pandang ini, semisal konsumen ingin membeli kendaraan, maka konsumen akan memilih kendaraan yang relatif murah, kapasitas cukup besar, nyaman dikendarai. Dan juga ada jaminan harga jual kembali alih-alih membeli kendaraan premium.
Menimbang kondisi pasar tersebut, beberapa pakar ekonomi menilai bahwa perusahaan penyedia barang dan jasa perlu mengatur ulang komposisi produk. Jadi harus ada semacam pengembangan produk atau kombinasi produk dan jasa yang lebih difokuskan kepada kebutuhan dasar, jadi bukan imagenya yang yang diutamakan tapi fungsinya.
Lalu bagaimana cara abrand.id sebagai Surabaya Digital Agency dan Surabaya Branding Agency terkemuka di Surabaya untuk memperkuat Brand di masa pandemi, dan hadir sebagai partner yang tepat bagi para pelaku UMKM.
Satu hal yang abrand.id sadari di masa pandemi ini adalah bahwa kehidupan masyarakat mengalami perubahan yang simultan. Kebiasaan sehari-hari untuk keperluan primer dan hiburan pun sudah tak sama lagi. Mengetahui ini Anda bisa menjadi lebih peka bahwa memang mustahil menerapkan penguatan brand yang ‘normal’ di masa yang memasuki ‘new normal’.
Berikut ini adalah beberapa strategi abrand.id untuk penguatan brand yang bisa Anda jadikan pertimbangan.
1. Komunikasi Digital
Mengoptimalkan media digital merupakan kunci pertama dalam strategi abrand.id di masa covid-19. Di saat pelaku UMKM sudah tak bisa menggunakan strategi dengan memanfaatkan kerumunan massa di dunia nyata, mengapa tak mengubah lapak menjadi virtual saja? Ketahuilah bahwa di saat sulit ini media digital merupakan ruang publik yang paling aman daripada harus keluar rumah.
abrand.id membuat bisnis anda tetap bisa terhubung dengan target konsumen, sembari tetap mengikuti protokol kesehatan. Rancanglah strategi yang mengedepankan komunikasi kreatif melalui media sosial yang Anda miliki. Ada beberapa tips yang bisa Anda catat sebagai bahan pembuatan konten di sosial media, yang pertama adalah mengangkat isu terhangat, salah satunya mengenai menjaga kesehatan di masa pandemi ini.
Topik ini penting untuk menunjukkan kepedulian dan empati pelaku UMKM agar konsumen tetap memiliki keterikatan dengan perusahaan. Yang kedua abrand.id tetap hadirkan nilai-nilai unik perusahaan dalam tiap konten yang ada, entah melalui warna khas, desain, ataupun tagline yang bertujuan untuk mengingatkan khalayak mengenai eksistensi perusahaan.
2. Membuat Konten Media Sosial yang Menarik
Sama seperti konsep sebelumnya yang mengusung ranah digital, kali ini abrand.id melakukan penguatan brand bisa Anda lakukan dengan menciptakan sebuah konten di social media. Banyak hal yang bisa Anda adakan secara online, mulai dari konser musik virtual, seminar dan diskusi terbuka dengan bintang tamu yang seru, hingga membahas mengenai isu terhangat bersama para ahli.
3. Giveaway yang menarik
Tahukah Anda bahwa ada satu hal yang tak berubah di masa normal dan masa pandemi ini? Yap, masyarakat tetap suka yang namanya giveaway. Entah itu dalam bentuk promo, potongan harga, hingga hadiah gratis. Anda bisa memanfaatkan hobi khalayak ini dengan menjadikannya sebagai bagian dari branding. Misalnya saja dengan mengadakan quiz berhadiah yang di dalamnya diselipkan tentang nilai-nilai perusahaan.
abrand.id juga bisa mengadakan pembagian hadiah berkala sembari menyelipkan identitas perusahaan. Misalnya seperti pemberian masker, sabun cuci tangan hingga hand sanitizer gratis dengan logo perusahaan di desainnya. Strategi ini akan memberikan Anda beberapa keuntungan, mulai dari manfaat positif yang dirasakan oleh khalayak, hingga citra baik dan loyalitas yang terbentuk nantinya.
abrand.id di masa pandemi menyadarkan Anda mengenai pemaksimalan media online untuk menjadi lapak baru yang aman, bebas virus, namun tetap bisa menjangkau pasar secara luas.