Tertular Demam “Ikatan Cinta”
Demam sinetron “Ikatan Cinta” nampaknya tak cuma merasuk pada diri emak-emak. Anak-anak, remaja, dan ibu-ibu muda, pukul 19.30 sampai 21.30, sudah nangkring depan televisi untuk standby menonton sinetron itu. Banyak pihak yang semula nggak doyan sinetron, kini jadi ikutan. Kini, malah nungguin episode demi episodenya.
Tak cuma itu, foto-foto pemeran utama pria dan wanita, Arya Saloka dan Amanda Manopo, kini ramai menghiasi timeline di Twitter dan profile picture WhatsApp. “Sebagus apa sih sinetron itu?” tanya saya pada seorang kawan yang terus heboh ngoceh menceritakan episode baru sinetron itu.
“Coba deh, nonton. Sekali aja, ketagihan pasti. Seru tahu. Kayak nonton drakor (drama Korea) versi lokal,” jawabnya.
Mendengar jawaban itu, mulailah iseng-iseng saya ikut nimbrung emak saat nonton “Ikatan Cinta”. Eh, nggak tahunya bener, ketagihan. Sikap Mas Aldebaran yang suka jinak-jinak merpati ke Andin kadang bikin gemes para penonton.
Setidaknya, ada dua alasan kenapa sinetron ini digandrungi segala lapisan umur. Pertama, kharisma dan paras tampan Arya Saloka sukses membius emak-emak. Karakternya yang dingin, cuek, tapi perhatian membuat aktor kelahiran Denpasar, Bali, itu menjadi sosok pria idaman.
Kedua, emosi penonton dinaik-turunkan sejak awal sinetron ini tayang. Mulai dari kisah tragis Andin yang dijebloskan ke penjara oleh adik kandungnya sendiri, Elsa. Melahirkan di penjara dan anaknya dibuang ke panti asuhan oleh Elsa tanpa sepengetahuan Andin. Hal itu membuat Andin sulit untuk bertemu dengan anak kandungnya dan mengambil hak asuhnya. Hingga Nino yang sempat tidak percaya bahwa Andin melahirkan anaknya. Ulah jahat dari Elsa itulah yang membuat penonton geram sehingga merasa kasihan dengan kehidupan Andin.
Tak cuma itu, alur cerita yang tidak mudah ditebak dan seolah berbeda dengan sinetron pada umumnya. Ini membuat penonton tertarik untuk terus mengikuti tiap episodenya. Termasuk saya. [Mentari Kusuma/Wartawan Rakyat Merdeka]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .