Sambut Libur Imlek Mabes Polri Gandeng Ulama Dan Influencer
Lonjakan kasus Corona di Tanah Air salah satunya dipicu mobilitas masyarakat saat libur panjang. Tak mau kecolongan, Kementerian Kesehatan dan Kepolisian mengantisipasi liburan Hari Raya Imlek yang jatuh pada Jumat, 12 Februari mendatang.
Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan, korps baju cokelat menggandeng para tokoh hingga influencer untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan. Beberapa di antaranya adalah ulama dari Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
“Kita meminta bantuan mengedukasi masyarakat dengan bahasa yang mudah dimengerti. Jadi dengan bahasa ulama yang bisa diterima umatnya,” ujar Argo dalam konferensi pers tentang antisipasi libur panjang yang berlangsung secara daring, kemarin.
Selain edukasi, Polri juga menyiapkan masker dan hand sanitizer untuk dibagikan kepada masyarakat. Dengan begitu, penerapan protokol kesehatan diharapkan bisa maksimal.
Argo menambahkan, personel Polri dan TNI juga sudah bersama-sama terjun di berbagai wilayah untuk memastikan penegakan protokol kesehatan.
Ia berharap, masyarakat semakin memahami pentingnya protokol kesehatan 3M dalam mencegah penularan Covid-19.
Kepolisian memastikan akan mengikuti keputusan Pemerintah soal aturan libur Imlek.
“Prinsipnya, Kepolisian mem-backup penuh apa yang menjadi kebijakan Pemerintah dan Kemenkes maupun dari Bapak Presiden,” tegas eks Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur ini.
Dalam acara yang sama, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengingatkan, kasus Covid-19 di Indonesia selalu mengalami peningkatan yang signifikan setiap kali ada libur panjang. Lonjakannya, mencapai 40 persen, dipicu klaster keluarga.
“Kami berharap masyarakat bisa memanfaatkan libur nasional Tahun Baru Imlek dengan bijak dan mematuhi imbauan Pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan,” imbau Nadia.
Terpisah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga mengingatkan, pasca liburan panjang, selalu terjadi lonjakan kasus Covid-19 pada periode 12 minggu sesudahnya.
Karena itu, dia meminta warga Jakarta menahan diri untuk tidak bepergian pada libur panjang perayaan Imlek pekan depan. Lebih baik di rumah saja.
“Ini penting untuk menjaga kasus aktif tidak terus bertambah. Mari jaga terus diri dan lingkungan kita dengan menegakkan 3M,” imbau Anies, kemarin.
Sementara, Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mewanti-wanti masyarakat di rumah saja. Dia juga meminta diskon-diskon hari libur tidak diberikan saat libur Imlek mendatang. [JAR]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .