Peminat Di Stasiun Senen Membludak Antrean GeNose Mengular, Alat Terbatas, Loket Sempat Ditutup
Alat deteksi Covid-19 buatan anak bangsa, GeNose, kemarin, mulai digunakan di sejumlah stasiun kereta api. Tempat-tempat lain akan segera menyusul.
Setelah sebelumnya dilakukan uji coba atau pre-launching 3 Februari di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Tugu Yogyakarta, kemarin, PT Kereta Api indonesia (KAI) menambah layanan pemeriksaan GeNose C19 di Stasiun Gambir dan Solo Balapan.
Vice President Public relations PT KAI Joni Martinus mengungkapkan, penyediaan layanan ini merupakan komitmen KAi mendukung program Pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 di transportasi kereta api. Sekaligus sebagai perwujudan dari dukungan bangga buatan Indonesia.
“Layanan pemeriksaan GeNose di stasiun akan semakin memperkuat deteksi dini penularan Covid-19, dan menjadikan kereta api semakin nyaman, aman dan sehat,” ujar Joni, kemarin.
Layanan ini merupakan hasil sinergi antara KAI dan Rajawali Nusantara Indonesia, melalui anak usahanya Rajawali Nusindo, serta Universitas Gajah Mada (UGM). KAI terus berkomunikasi dengan Rajawali Nusindo dan UGM untuk mengevaluasi pelayanan pemeriksaan GeNose C19 dari berbagai aspek. Termasuk perluasan penggunaan GeNose di stasiun secara bertahap.
GeNose telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) nomor Kemenkes RI AKD 20401022883. Alat tersebut juga telah ditetapkan sebagai syarat kesehatan bagi individu yang melakukan perjalanan melalui Surat edaran Satgas Penanganan Covid-19 nomor 5 tahun 2021 dan Surat edaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) nomor 11 tahun 2021.
Soft launching Genose C-19 di Stasiun Senen dibanjiri calon penumpang yang ingin tes Corona. Maklum saja, untuk melakukan tes, cukup merogoh kocek Rp 20 ribu. Selain murah, hasil tes juga keluar dalam waktu singkat, sekitar 30 menit atau setengah jam.
Sejak pukul 06.30 WiB, antrean sudah mengular. Yang boleh melakukan tes dengan GeNose hanya calon penumpang yang memiliki tiket atau kode booking kereta api jarak jauh yang sudah lunas.
Selain itu, setiap calon penumpang yang akan mengikuti uji GeNose dianjurkan tidak merokok, mengkonsumsi makanan berbau tajam dan minum minuman manis, minimal 30 menit sebelum melakukan tes.
Calon penumpang melakukan pendaftaran tes GeNose dan membayar Rp 20 ribu ke loket yang sudah disediakan. Dari balik loket tersebut, ada petugas yang memberikan kantong udara berukuran kurang lebih 20×10 centimeter dan stiker yang berisi nama calon penumpang.
Selanjutnya, calon penumpang diarahkan untuk menonton cuplikan video yang memandu cara penggunaan kantong tiup tersebut. tak sulit, seperti meniup kantong plastik biasa.
Setelah ditiup, penumpang diminta menutup katup berwarna biru yang berada di bawah mulut, dengan cara menggeser ke samping. Setelah itu, tinggal menunggu hasil tes keluar.
Saking membludaknya calon penumpang, sementara alatnya terbatas, loket GeNose sempat ditutup. Calon penumpang yang buru-buru, diarahkan melakukan tes di Stasiun Gambir.
Selain di stasiun kereta api, GeNose rencananya juga akan diterapkan di sejumlah terminal. Salah satunya, di terminal terpadu Pulo Gebang, Jakarta timur.
“Rencananya baru 7 Februari uji cobanya (penumpang tes dengan GeNose). Untuk saat ini belum ada alatnya,” ujar Kepala Terminal Terpadu Pulo Gebang, Bernard Pasaribu, kemarin. [JAR]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .