Pembiayaan Rilis Program Plasma Konvalesen Erick Dorong BUMN Jadi Lokomotif Tekan Covid-19

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi pelopor penyelenggara donor plasma darah, yang partisipannya adalah seluruh karyawan Kementerian BUMN dan perusahaan pelat merah. Program ini diyakini efektif menekan jumlah korban meninggal akibat Covid-19.

Launching Plasma BUMN ini diselenggarakan secara serentak di 34 provinsi di Indonesia. Secara simbolis, acara tersebut juga dihadiri Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla, Menteri BUMN Erick Thohir, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Tbk Nicke Widyawati dan jajaran direksi BUMN.

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) mengatakan, selain mengedepankan upaya 3M (Menggunakan Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) dan 3T (Tracing, Testing, Treatment), donor plasma konvalesen juga menjadi salah satu cara agar bisa menekan jumlah korban Covid-19. Terutama korban meninggal.

“Terapi ini bukan teknologi baru, sudah ada 100 tahun lalu dengan manfaat yang banyak. Dari penelitan di Surabaya dan Malang, sekitar 90 persen hasilnya menyatakan berhasil,” kata JK di acara Plasma BUMN Untuk Indonesia secara virtual, kemarin.

Mantan Wakil Presiden ini menyatakan, langkah Kementerian BUMN ini menjadi lokomotif bagi kementerian lain. Dan harus saling menolong dalam upaya menekan jumlah korban Covid-19.

JK membeberkan, PMI memiliki 225 unit donor darah, sekitar 34 unit di antaranya sudah memiliki kemampuan dalam melaksanakan donor plasma konvalesen ini.

“Kami sudah melaksanakan 14 ribu kantong plasma konvalesen sejak Mei lalu. Tapi ini masih jauh dari cukup. Karena jumlah positif Covid-19 terkonfirmasi hampir mencapai 1,2 juta orang,” katanya.Menurut hitungan JK, untuk memenuhi 1 juta kantong darah plasma konvalesen, setidaknya membutuhkan waktu 10 bulan. Kalau pengobatan plasma konvalesen tidak efektif, bisa saja di akhir April nanti mencapai 2 juta positif Covid-19.

“Karena dari 100 orang yang ingin donor, yang dapat diterima hanya 10-20 persen. Dan harus melakui tes yang menyatakan benar-benar aman,” ungkap eks Ketua Umum Partai Golkar itu.

Sementara, Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, saat ini terdapat 1.048 pendonor di 66 perusahaan BUMN yang ter sebar di 34 provinsi.

Karena itu, dalam upaya Plasma BUMN ini, diharapkan men jadi cara kementeriannya men dukung dan berkontribusi menanggulangi Covid-19.

“BUMN harus menjadi lokomotif bagi pihak lain dalam menekan Covid-19,” tandas Erick.

 

Mantan Bos Inter Milan ini me ngatakan, ada tiga hal yang difokuskan Kementerian BUMN. Pertama, menjalankan tugas dan mendukung vaksinasi.

Kedua, pihaknya bersama Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah melakukan penelitian dalam penemuan vaksin Merah Putih.

Sedangkan bersama Bio Farma serta 7 institusi dan 6 universitas di Indonesia, pihaknya melihat adanya tanda-tanda penemuan baru.

“Nanti diuji klinis kuartal III-2022. Jadi nanti kuartal IV-2022 kita sudah punya vaksin Merah Putih,” kata Erick.

Ketiga, lanjut Erick, Kementerian BUMN juga mendukung upaya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro. Dengan menyebarkan masker di daerah-daerah.

“Seluruh kegiatan ini akan dirutinkan dalam 10 bulan ke depan,” imbuhnya.

Terkait masih adanya kebutuhan alat medis dari aktivitas donor plasma konvalesen ini, Erick bilang Pertamina siap memfasilitasinya.

“Tadi Bu Nicke (Dirut Pertamina) bisikin saya, siap sediakan alatnya,” kata pemilik Mahaka Group ini.

Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga, yang juga inisiator Program Plasma BUMN Untuk Indonesia ini, menambahkan, apa yang dilakukan kementerian tidak hanya berjalan hari itu saja. Akan tetap berlangsung dan difasilitasi oleh Satuan Tugas (Satgas) BUMN, bekerja sama dengan PMI dan rumah sakit di setiap provinsi.

Dihubungi terpisah, pengamat BUMN sekaligus peneliti dari Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menyambut baik inisiatif Kementerian BUMN mempelopori Plasma BUMN.

Menurut Toto, dalam kondisi sekarang, peran semua pihak, terutama Pemerintah sangat dibutuhkan.

“Ini bisa menjadi contoh bagi kementerian lain. Diharapkan kontribusi BUMN dalam menekan angka kematian Covid-19 semakin optimal,” kata Toto kepada Rakyat Merdeka.

Dia melihat, selama ini BUMN cukup berperan aktif dalam berbagai program menekan penyebaran Covid-19. Terutama membantu Pemerintah agar pemulihan ekonomi juga cepat terwujud. [DWI]

]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *