Operasional Bandara Ahmad Yani Mulai Pulih AP I Gercep Tangani Banjir
Banjir yang melanda Semarang pada Sabtu (6/2), sempat melumpuhkan akses di sekitar bandara. Namun, kemarin, operasional bandara mulai pulih.
Vice President (VP) Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Handy Heryudhitiawan mengatakan, pihaknya gerak cepat (gercep) mengambil sejumlah langkah agar Bandara Ahmad Yani Semarang bisa kembali dibuka, kemarin, pukul 06.00 WIB.
Hal ini sejalan dengan terbitnya NOTAM (Notice To Airmen) Nomor B0186/21 NOTAMR B0182/21 perihal RWY13/31 Beroperasi Normal.
“Dilaporkan petugas lapangan, Minggu subuh (7/2) kondisi runway sudah tidak terdapat genangan. Hanya ada sedikit genangan di bagian tepi (pave shoulder),” ujar Handy di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, terdapat 26 penerbangan yang beroperasi, kemarin. Terdiri dari 13 kedatangan dan 13 keberangkatan. Dengan rute penerbangan Jakarta, Pangkalan Bun, Banjarmasin, Denpasar, Surabaya dan Makassar.
Namun, terdapat satu penerbangan yang batal, yaitu Wings Air IW 1802 rute Semarang-Denpasar, yang awalnya direncanakan berangkat pukul 06.00 WIB.
“Penerbangan pertama diberangkatkan pukul 06.30 WIB yakni Wings Air IW 1800 rute Semarang–Surabaya. Dan pesawat yang pertama kali mendarat pukul 06.55 WIB, yakni Garuda Indonesia GA 232,” katanya.
Menurut andy, kondisi di terminal bandara telah kondusif. Tidak terdapat penumpukan penumpang. Dengan demikian, penerapan protokol kesehatan dapat dilakukan dengan optimal.
Dia berharap, kondisi cuaca semakin membaik agar kegiatan operasional penerbangan dapat berjalan lancar.
Sebelumnya, perseroan sempat menutup bandara seharian pada Sabtu (6/2), karena terdapat genangan di landas pacu (runway), akibat hujan yang turun sepanjang malam sejak Jumat (5/2).
“Penutupan ini berdampak pada seluruh penerbangan dari dan menuju Bandara Semarang. Total ada 21 penerbangan yang dibatalkan, 10 keberangkatan dan 11 kedatangan,” terangnya.
Lebih lanjut, menurut Handy, selain genangan di landas pacu, jalan akses dari dan menuju bandara juga terhalang genangan air setinggi sekitar 60 centimeter (cm). Sehingga tidak dapat dilalui kendaraan.
Meski kondisi landas pacu sudah bebas genangan, penerbangan tetap tidak dapat dilakukan akibat calon penumpang tidak bisa menjangkau area bandara karena terhalang banjir.
Melihat akses jalan menuju bandara yang masih terendam banjir, Tim Petugas Bandara Ahmad Yani Semarang mengakomodir calon penumpang yang telah ada di bandara untuk dapat keluar. Dengan cara mengantar ke depan Museum Ronggowarsito menggunakan truk Lanumad.
Lalu, Tim ngkasa Pura I Kantor Cabang Bandara Semarang melakukan pengeringan menggunakan 54 pompa untuk menyedot genangan air yang tersisa.
Selain itu, dilakukan juga pembersihan area runway menggunakan kendaraan runway sweeper untuk membersihkan Foreign Object Damage (FOD), serta genangan air di area runway dan taxiway.
Rel Tergenang
Jika bandara sudah mulai berjalan normal, tidak demikian dengan kereta api. Kepala Humas Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang Krisbiyantoro mengaku, masih ada beberapa titik rel kereta yang tergenang hingga Minggu (7/2) pukul 06.00 WIB.
“Petak jalan (Stasiun Poncol) – (Stasiun) Tawang-Alastua masih belum bisa (dilalui),” aku Krisbiyantoro saat dihubungi Rakyat Merdeka.
Karenanya, sejumlah perjalanan kereta api (KA) ikut terdampak. Sehingga perlu dilakukan pola perubahan operasi, khususnya pengalihan rute Kereta pi Jarak Jauh (KAJJ).
Dia mencontohkan, KA Argo Bromo Anggrek dan KA Dharmawangsa dengan jadwal keberangkatan Minggu (7/2) pagi dari Turi Surabaya, seharusnya melewati Semarang, terpaksa berhenti di Stasiun Gambringan.
Lalu, dialihkan dialihkan rute perjalanannya melalui lintas Selatan lewat Solo-Yogya-Purwokerto-Cirebon.
“Ada juga Kereta Api Maharani dari Surabaya tujuan Semarang, hanya berakhir di Stasiun Brumbung. Pola operasinya, penumpang dioper (pindahkan) menggunakan bus,” ungkapnya.
Sedangkan untuk KA lokal Kaligung relasi Semarang-Tegal berjalan normal.
“Arah barat (jalur lintas barat) aman. Kami mohon maaf atas gangguan perjalanan kereta api,” ucapnya.
Seperti diketahui, jalur lintas utara petak jalan Stasiun Poncol-Tawang dan Stasiun Tawang-Alastua, sempat terendam banjir hingga kedalaman air mencapai 30 cm di atas kepala rel.
Pihak KAI telah melakukan sejumlah langkah agar jalur kereta dapat kembali berfungsi. [IMA]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .