Hampir Setahun Bergelut Dengan Pandemi Tekan Penyebaran Corona Sampai Tingkat Paling Kecil
Presiden Jokowi menyampaikan kerinduannya pada suasana kehidupan normal sebelum pandemi. “Hampir setahun dalam selubung pandemi. Saya dan anda, semua tentu ada rasa bosan, lelah, dan sedih. Kita sama-sama merindukan suasana yang normal, berkegiatan seperti sediakala, dan kehidupan yang tidak dicekam ketakutan,” kata Presiden Jokowi, dalam unggahan terbarunya di Twitter @jokowi, Minggu (7/2).
Presiden pun mengajak masyarakat mengakhiri pandemi virus asal Wuhan, China ini. Dia meminta masyarakat Indonesia menjalankan disiplin yang ketat, menerapkan protokol kesehatan (prokes) seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
“Pemerintah akan terus melanjutkan vaksinasi Covid-19 agar herd immunity tercapai dan penyebaran Covid-19 bisa dihentikan,” kata politisi asal PDI Perjuangan ini.
“Jika kesadaran masyarakat meningkat dan vaksinasi berjalan lancar, maka ekonomi Indonesia akan pulih pada 2021,” tandas presiden dua periode ini.
Pesan presiden tersebut, diharapkan banyak netizen bisa selalu dipatuhi dan dilaksanakan. Penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat dan vaksinasi nasional diyakini dapat mengakhiri pandemi Covid-19.
“Presiden Jokowi kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tetap patuh pada prokes Covid-19 dan tetap waspada serta siaga, agar pandemi cepat berakhir” kata Genitha.
Akun MMisbakhun menyambar. Kata dia, Presiden Jokowi telah menegaskan, 2021 adalah momentum untuk bangkit. Kebangkitan tersebut sangat bergantung pada kemampuan melewati masa-masa sulit karena pandemi Covid-19.
“Pemerintah terus mengintensifkan testing, tracing, dan treatment (3T) sebagai bagian dari upaya menangani pandemi Covid-19,” saut Mimi Chimmy.
Novendra Deje menyambung. Dia bilang, Presiden Jokowi juga telah menggelar pertemuan dengan sejumlah gubernur dalam rangka menekan laju penularan Covid-19. Hasilnya adalah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat.
“Pertemuan tersebut membahas soal bagaimana cara mengefektifkan kebijakan pembatasan yang sudah beberapa waktu berjalan Ini,” kata dia.
Laura Keyla menyambung. Dia bilang, Presiden Jokowi telah meminta setiap kepala daerah untuk tetap fokus menangani pandemi Covid-19. Pemda (pemerintah daerah) juga diingatkan untuk tetap berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
“Presiden menginstruksikan untuk menekan laju pandemi dari skala terkecil,” lanjut @ redidit11. Ghomann Thorn menimpali. Dia bilang, pemerintah telah membentuk Pos Komando (Posko) Tangguh Covid-19 di tingkat kelurahan/desa.
Ada empat fungsi pendirian posko ini. Salah satunya, untuk mengubah perilaku masyarakat guna menekan penularan Covid- 19.
Menurut @PemilihJ, rakyat Indonesia dengan sepenuh hati sangat mendukung program Pak @jokowi soal vaksinasi nasional. Kata dia, masyarakat ingin segera beraktivitas secara normal.
“Presiden Jokowi mengatakan akan melakukan vaksinasi Covid-19 di daerah daerah juga secara masal,” sambung Hendri Saputra.
Olie Tamami menimpali. Kata dia, Indonesia sangat beruntung memiliki presiden yang tanggap. Sehingga stok vaksin Indonesia aman. Sementara di 80 negara masih kesulitan mendapatkan vaksin.
Menurut Haris Rusly Moti, ada tiga prioritas di masa pandemi. Pertama, kebutuhan pokok untuk rakyat. Kedua, masalah kesehatan & penanganan terhadap Covid. Ketiga, masalah masa depan, yaitu pendidikan untuk generasi penerus.
Sementara, Maraden meminta pemerintah tegas mengingatkan masyarakat yang masih banyak tidak mau pakai masker. Dia menyarankan pemerintah, menyebar Satpol PP, aparat kepolisian dan team protokol & berkeliling menindak yang tidak pakai masker.
“Pelanggar protokol kesehatan (prokes) cuma dihukum nyapu jalanan secuil, ya gak bakal jera,” ketus @Afzon_Dakka.
Algoritma Hati punya pendapat lain. Dia mengaku merindukan kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa sebelum 2014. Masa di mana masyarakat tidak terkotak-terkotak dan tidak terbelah dua. “Kehidupan terasa nyaman,” kata dia. [TIF]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .