Hadapi Perubahan Iklim Pengendali Banjir Bandara YIA Di-Deadline Selesai 2 Tahun

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan, pembangunan infrastruktur pengendali banjir Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo, dapat selesai dalam dua tahun.

“Saya minta pengendali banjir YIA selesai dua tahun,” pinta Basuki saat meninjau lokasi pembangunan pengendali banjir untuk melindungi Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA), Kamis (4/2). 

Basuki mengatakan, perubahan iklim menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air. Pergeseran dan perubahan masa musim hujan dan kemarau, serta pola hujan dengan durasi pendek namun intensitasnya tinggi kerap mengakibatkan banjir. 

“Upaya penanggulangan bencana, termasuk banjir merupakan tanggung jawab kita bersama. Sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan mitigasi dan pengurangan risiko bencana, penerapan teknologi sangat penting seperti pembangunan bendungan pengendali banjir, sabo dam, jembatan bailey, dan rumah tahan gempa,” kata Basuki.

Sejumlah prasarana pengendalian banjir pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Bogowonto dan Serang, akan dibangun untuk mengurangi risiko banjir Bandara. 

Dukungan infrastruktur dilakukan secara terpadu, mulai dari perbaikan/normalisasi badan sungai, peningkatan kapasitas sungai, pembangunan sistem drainase, sodetan, kolam retensi, rumah pompa, hingga bangunan penahan penampung air sepanjang sungai (longstorage), hingga bangunan jetty di muara Bogowonto.

Ia menyebutkan, pembangunan pengendali banjir Bandara YIA dibagi menjadi empat paket pekerjaan yang dilaksanakan sejak 2020 hingga 2023. 

Pertama, Pembangunan Pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Barat yang dilaksanakan kontraktor PT Bumi Karsa-Abipraya, KSO dengan nilai kontrak Rp 389,9 miliar. 

Paket kedua, Pembangunan Pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Timur yang dilaksanakan kontraktor PT. Wijaya Karya-Aneka Dharma Persada, KSO dengan nilai kontrak Rp 375,5 miliar. 

Selanjutnya, paket ketiga yakni Pembangunan Prasarana Pengendali banjir Sungai Bogowonto yang dilaksanakan kontraktor PT Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp 327,4 miliar. 

Terakhir paket keempat yakni Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir Sungai Serang PT Pembangunan Perumahan dengan nilai kontrak Rp 268 miliar.

Ia menilai, resiko banjir Bandara YIA disebabkan karena kapasitas saluran drainase di kawasan bandara tidak mampu menampung debit banjir Sungai Bogowonto dan Serang. 

Terdapat dua langkah penanganan oleh BBWS Serayu Opak yakni pembangunan sistem drainase dan pengendalian debit sungai. 

Untuk sistem drainase di antaranya dilakukan peningkatan kapasitas Kali Deres, Kali Carik Barat, sodetan Kali Turi, dan Longstorage Ledeng. 

Kemudian untuk pengendalian banjir pada Sungai Bogowonto dan Serang , di antaranya dilakukan pengerukan dan pelebaran alur Sungai Jaelantoro, Plumbon, dan Deres. 

Selanjutnya,  pelebaran sungai sebagai longstorage, pembangunan kolam retensi Carik Timur dan Macanan, perbaikan pintu air, pemasangan pompa air, revetment, dan pembangunan jalan inspeksi Sungai Bogowonto sepanjang 2 Km. [FIK]
 

]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *