Debut Di Bursa, BSI Ditargetkan Bisa Bersaing Di Pasar Global
PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI melakukan debutnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). BSI menambah jumlah daftar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terus eksis di pasar modal.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Direktur Utama (Dirut) BEI Inarno, serta Dirut BSI Hery Gunardi.
BSI merupakan bank hasil penggabungan tiga anak usaha syariah milik tiga bank BUMN Tanah Air yaitu BRI, Bank Mandiri dan BNI. Terdaftarnya BSI di bursa ini lantaran sebelumnya sudah eksis dengan memakai entitas PT BRISyariah Tbk.
“Dapat Kami laporkan bahwa tanggal 1 Februari 2021 yang lalu bank hasil penggabungan dengan nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk telah diresmikan oleh Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, serta mulai operasi dengan nama dan identitas baru,” kata Hery.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, kehadiran BSI di Tanah Air diharapkan bukan hanya eksis di bursa namun juga langsung bersaing di pasar global, di mana hal ini memang menjadi visi misi kementeriannya yang mendorong makin banyak BUMN yang go internasional.
BSI sendiri ditargetkan bisa bersaing dengan bank syariah besar lainnya di dunia seperti Qatar, Arab Saudi maupun Malaysia.
Direktur BEI, Inarno Djajadi menyambut baik, penggabungan ketiga bank anak usaha BUMN ini. “Kehadiran BSI di bursa diharapkan dapat memperkuat kapitalisasi saham syariah Indonesia,” katanya.
Inarno melaporkan, pasar modal syariah masih mencatat pertumbuhan yang positif. Jumlah saham syariah naik 33 persen dari 318 saham syariah di akhir 2015 jadi 426 saham syariah per 22 Januari 2021.
Hingga pukul 09.54 WIB, perdagangan saham BRIS tercatat positif. BRIS naik 1,82 persen dalam perdagangan harian di posisi 2.800 per lembar saham, sejak dibuka di harga 2.770. [DWI]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .