Bantu UMKM Melek Digital, CrediBook Gaet 500 Ribu Pengguna

Aplikasi pencatatan keuangan digital, CrediBook makin ekspansif. Sampai dengan saat ini, CrediBook mampu menarik lebih dari 500 ribu pengguna yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

CrediBook fokus kepada para pelaku UMKM agar dapat mengelola keuangan usahanya secara modern dan profesional. CEO CrediBook Gabriel Frans mengatakan, sejak awal merintis aplikasi ini ingin agar UMKM Indonesia melek digital.

“Inovasi yang kami hadirkan merupakan kontribusi nyata khususnya dalam membantu usaha kecil yang kini semakin rentan terdampak pandemi. Adanya penghargaan disertai kemitraan dengan Kementerian Koperasi dan UKM merupakan sebuah pencapaian sekaligus momentum bagi CrediBook dalam memperluas jangkauan,” katanya dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (3/2).

Gabriel menambahkan, untuk lebih makin agresif di tahun ini, CrediBook baru saja menerima pendanaan pra-seri A dari Wavemaker Partners, Alpha JWC Ventures, dan Insignia Ventures Partners.

Menurutnya, pendanaan tersebut merupakan langkah besar dalam mengembangkan aplikasi CrediBook. Selain memiliki fungsi utama sebagai pencatatan keuangan usaha, CrediBook turut dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti pengiriman pesan tagihan, pembayaran tagihan atau transaksi keuangan di dalam aplikasi, hingga pengajuan pinjaman modal usaha.

Dengan prestasi yang sudah ditorehkan dalam membantu UMKM, CrediBook juga diganjar sebagai Pahlawan Digital UMKM 2020 dari Kementerian Koperasi dan UKM.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, Fiki Satari mengakui inovasi digital yang dihadirkan CrediBook dapat berkontribusi terhadap percepatan digitalisasi UMKM secara sistemik. Fiki menjelaskan, struktur populasi usaha di Indonesia itu didominasi usaha mikro. Di mana sebagian besar dari pemilik usaha kecil masih bekerja secara konvensional.

“Kami melihat dengan adanya CrediBook, pelaku UMKM dari sektor mana pun dapat dengan mudah mengelola keuangannya lewat satu aplikasi. Tentu ini sinergi yang baik dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk dapat membawa sektor UMKM melek digital,” ujarnya.

Fiki melihat di tengah situasi sulit seperti sekarang, kolaborasi dengan berbagai pihak sangat penting dalam menghadirkan solusi-solusi cerdas demi kemajuan UMKM nasional yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.

Untuk diketahui, Data Badan Pusat Statistik 2020 menunjukkan UMKM memiliki kontribusi sebesar 60,3 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Selain itu, UMKM menyerap 97 persen dari total tenaga kerja dan 99 persen dari total lapangan kerja.

Potensi tersebut tentu perlu dikelola dengan baik terutama melihat tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan digitalisasi UMKM. Di mana dari 64,2 juta unit UMKM, hanya 13 persen yang memanfaatkan teknologi digital dalam mengelola usahanya. [KPJ]

]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *